Selasa, 31 Januari 2017

Mengenal Satera Jontal Lebih Dekat

Satera Jontal

Jenis: Abugida/aksara Silabik
Asal: Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
Bahasa: Sumbawa (Basa Samawa)
Direksi: Kiri - Kanan
Baris Unicode: Belum terdaftar
Sebutan Lain:

​Satera Jontal adalah aksara tradisional Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Aksara ini digunakan untuk menulis bahasa Sumbawa (basa samawa) yang dituturkan di pulau Sumbawa bagian barat. Nama satera jontal berasal dari kata Satera yang berarti sastra, dan jontal yang berarti daun lontar. nama ini merujuk pada tulisan aksara ini yang secara tradisional dituliskan pada sisiran daun lontar dengan torehan bara api/arang (bukan menggunakan tinta).



A. Hijaz HM mengatakan hasil penulisan pada lontar-lontar tersebut kemudian disusun tiga dan disebut dengan "bumung". Bumung tersebut berisi cerita nenek moyang secara turun temurun mengenai gelar keturunan kerajaan, Dea Datu, syair pujian (Lawas pamuji), mantera-mantera ilmu kebatinan (pangeto), dan berbagai nasehat-nasehat kehidupan.

Pada zaman dahulu Sumbawa berada dibawah pengaruh kuat kebudayaan Sulawesi Selatan (Makassar khusuanya). Menurut A. Hijaz HM, aksara ini dibawa oleh pedagang bugis makassar, Kemudian dalam perkembangannya, pengucapan dan logatnya mengalami perubahan menyesuaikan dengan kegunaan dan wilayah masing-masing sehingga muncullah variasi-variasi satera jontal yaitu Ano Rawi (KSB) dan Ano Siyop (Sumbawa Timur). Tidak ada perdebatan mengenai perbedaan itu dan para ahli bahasa Sumbawa pun sepakat bahwa variasi-variasi tersebut merupakan kekayaan budaya tanah Sumbawa.

Baca Tulis

Aksara ini berjenis abugida, setiap huruf melambangkan satu suku kata dengan vokal bawaan "a". Untuk mengubah atau menghilangkan vokal bawaan tersebut maka digunakanlah tanda diakritik. Aksara ini ditulis dari kiri ke kanan secara horizontal.

Aksara Induk

Selain itu juga terdapat aksara-aksara rekaan untuk menuliskan bunyi-bunyi serapan asing.

Variasi-variasi satera jontal terdapat pada huruf ja, ra, dan a.
Tanda baca

Tanda baca berfungsi seperti harakat pada huruf arab, digunakan untuk mengubah atau menghilangkan vokal bawaan "a".
Angka

Satera Jontal tidak memiliki sistem numeral sendiri sehingga untuk penulisan angka digunakanlah angka arab ataupun angka latin.

Eksistensi

Kini masyarakat Sumbawa sendiri sudah banyak yang tidak bisa baca tulis satera jontal, dan bahkan tidak mengenalnya lagi. Upaya pelestarian dilakukan dengan memasukkan pelajaran aksara ini dalam kurikulum sekolah. Aksara ini juga digunakan di pada papan nama jalan di beberapa tempat di Sumbawa.

Gambar: Buku pelajaran satera jontal[2]



Gambar: Papan nama jalan yang menggunakan satera jontal[2]

Unicode
Satera Jontal telah diproposalkan ke Unicode pada tahun 2016 untuk menempati slot "Buginese extension" yang mana satera jontal -bersama dengan aksara bima dan lota ende- dikategorikan sebagai variasi aksara bugis yang digunakan di pulau Sumbawa.

Font
Ada beberapa font telah dikembangkan untuk pengetikan satera jontal di komputer;

1. SateraJontal.ttf. Font ini telah lama ada dan digunakan. Bisa diunduh pada situs menulislatex.blogspot.com/2014/11/satera-jontal.html?m=1

2. Font SateraJontal.otf. (lihat versi terbaru di tab unduh font) Desain font ini berdasarkan satera jontal pada buku "belajar baca tulis satera jontal (A.Hijaz HM:(2003) dalam Shiohara (2014) untuk menggambarkan tulisan satera jontal tradisional.


Pepatah

Setelah mengenal dan mempelajari satera jontal, mari kita simak sebuah peribahasa Sumbawa.

Sumber/Referensi

[1] https://yogaadiseptiyan.wordpress.com/

[2] (paper) Asako Shiohara: The satera jontal script in the Sumbawa district in eastern indonesia; Tokyo University of Foreign Studies.

7 komentar:

  1. Tulisannya bagus dan informatif,, punya buku ttg belajar satera jontal? Saya tertarik ingin belajar..

    BalasHapus
  2. Dimana biasanya kita menemukan buku ini?

    BalasHapus
  3. Penasaran, apakah ada naskah tradisional yang ditulis dengan aksara ini?
    Beberapa naskah yang katanya menggunakan Stara Jontal ternyata menggunakan Lontara Bugis dan juga berbahasa Bugis mesmo keberadaan naskahnya di Sumbawa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ups. salah ketik gegara autocorrect......."Stara" = Satera, "Mesmo" = meski

      Hapus
  4. Saya pernah melihat yg sepwrti ini di teman saya org bugis

    BalasHapus
  5. Sangat Bermanfaat,
    terima kasih admin, mudah-mudahan lebih banyak lagi referensi terkait dengan setera jontal pada blog ini

    BalasHapus
  6. Sangat menarik. Harusnya tetap terus dilestarikan melalui pembelajaran pada generasi sekarang.

    BalasHapus