Jumat, 27 Januari 2017

Jenis-Jenis Sistem Penulisan di Dunia

Dari beragam tulisan yang kita kenal seperti tulisan arab, tulisan latin, cina, dan sebagainya tentu saja kita akan melihat perbedaan-perbedaan diantara mereka, mulai dari bentuk, cara penulisan, dan sebagainya. Ini semua terkait dengan jenis atau tipe dari alfabet-alfabet tersebut. Berikut adalah penggolongan aksara berdasarkan kategori/jenis/tipe dari masing-masing aksara.




Gambar dari en.m.wikipedia.org

1. Abjad

Abjad adalah satu set huruf yang hanya berisi huruf konsonan saja, atau juga memiliki beberapa huruf vokal. vokalisasi dilakukan dengan menggunakan tanda diakritik/harakat. aksara yang bersistem abjad kebanyakan adalah aksara di timur tengah seperti aksara arab, aksara ibrani, suryani, aram, dan lainnya, dan kebanyakan ditulis dari kanan ke kiri. Perhatikanlah aksara Arab, dalam abjadnya semua aksara arab hanya melambangkan bunyi konsonan. Pemberian suara vokal dilakukan dengan menggunakan tanda harakat.

2. Alfabet

Alfabet adalah satu set huruf yang berisi huruf konsonan dan huruf vokal. Aksara ini dituliskan dengan cara merangkai huruf konsonan dengan huruf vokalnya hingga membentuk suatu silabel atau kata yang mempresentasikan suatu makna. Contohnya adalah Aksara Latin/Rum, Aksara Kiril/Sirilik (Russia), aksara yunani, aksara armenia, aksara georgia, aksara tradisional Mongolia, dan Hangul.

3. Abugida/Alfabet Silabis

Abugida adalah satu set huruf yang berupa suku kata (satu huruf melambangkan satu suku kata) dengan vokal bawaan "a" (yang kemudian pelafalannya tergantung dialek atau bahasa yang digunakan), dan beberapa huruf vokal. Untuk mengubah atau menghilangkan vokal bawaan "a" pada huruf induk, digunakanlah tanda diakritik yang berfungsi sama dengan harakat pada huruf arab. aksara yang termasuk abugida ini adalah seluruh aksara di kawasan Asia Selatan (India, Nepal, Sri lanka, Bangladesh) yaitu Devanagari, Gurmukhi, Gujarati, Oriya, Tamil, Telugu, Kannada, aksara Tibet, Bengali, Sinhala, dll, aksara aksara di Indocina yaitu aksara Lao, Thai, Khmer, Mon, Champa, Myanmar, dan semua aksara-aksara tradisional di Indonesia.

4. Syllabaries/Alfabet silabaris

Syllabaries adalah satu set huruf yang berupa suku kata (satu huruf melambangkan satu suku kata). Aksara ini tidak memiliki tanda diakritik karena setiap silabel sudah memuat bunyi vokal a,i,u,e,o. Aksara yang bersistem seperti ini adalah Hiragana, Katakana, Inuktitut (Eskimo), dan aksara Iban.

5. Semato-fonetik

Semanto-fonetik adalah alfabet yang berupa suku kata dan mempresentasikan suatu makna tertentu (satu huruf melambangkan satu makna). tidak heran jika satu set alfabet bisa memuat ribuan karakter didalamnya. Sistem aksara ini bisa dibedakan menjadi Logogram (huruf yang melambangkan benda), dan Ideogram (huruf yang melambangkan makna abstrak). Contohnya adalah aksara Kanji/Tionghoa, Hieroglif mesir, aksara suku maya, dan aksara-aksara kuno lainnya.

6. Alternative script (tulisan alternatif)

Alternative script adalah aksara yang digunakan sebagai alternatif untuk menulis/mengungkapkan suatu bahasa. Yang termasuk alternative script adalah huruf Braille, alfabet fonetik internasional (IPA), sandi morse, dan semaphore.

6. Aksara tak teridentifikasi (undeciphered script)

Seperti namanya, aksara ini tidak diketahui/tidak teridentifikasi, baik yang tidak teridentifikasi sama sekali ataupun yang baru sebagian teridentifikasi. hal ini dikarenakan tidak ada yang dapat membaca aksara pada tulisan tersebut, ataupun jika bisa, tidak diketahui bahasa apa yang dituliskan. Misalnya adalah tulisan pada manuskrip Voynich, aksara Indus/Harappa, Vinca (old european), dan aksara Rongo-rongo (Pulau paskah).


Gambar Voynich manuscript dari https://www.rbth.com/science_and_tech/2017/04/20/russian-scholars-unlock-the-secret-of-the-mysterious-voynich-manuscript_746881

Sumber/Referensi:

[1] omniglot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar