Rabu, 28 Maret 2018

Carakan Jawa

Aksara Carakan Jawa/Hanacaraka

Jenis: Abugida/aksara Silabik
Asal/berkembang di: Pulau Jawa bag. Tengah
Bahasa: Jawa, Madura, Sunda, Cirebonan, Dermayon (Indramayu)
Direksi: Kiri - Kanan
Baris Unicode: Belum terdaftar
Sebutan Lain:

Aksara Jawa dahulu digunakan untuk menulis cerita-cerita (serat), primbon, tembang (kakawin), dan sejarah (babad). Media penulisannya yang utama adalah daun lontar. Aksara ini masih tetap digunakan hingga diperkenalkannya aksara pegon dan latin untuk menuliskan bahasa Jawa dan tetap bertahan walaupun semakin sedikit penggunanya. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan mesin tik dan koran-koran beraksara jawa.

Aksara Jawa pertama kali distandarisasikan pada sebuah lokakarya di Sriwedari di Surakarta pada tahun 1926. Lokakarya tersebut menghasilkan Wewaton Sriwedari atau ketetapan Sriwedari. Setelah itu muncullah banyak panduan-panduan penulisan aksara jawa antara lain “Patokan panoelise temboeng Djawa” oleh Kemdikbud tahun 1946. Panduan juga dikeluarkan oleh Kongres Bahasa Jawa sejak 1991 dan oleh Pemerintah Provinsi D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk menyerupakan kaidah penulisan yang akan diajarkan di sekolah.

Aksara Jawa terdiri dari Aksara Nglegena (huruf telanjang; induk huruf), aksara pasangan (subskrip dari aksara nglegena), Aksara Rekaan (huruf rekaan untuk menulis fonem-fonem asing), Aksara Swara (huruf vokal), Sandhangan (tanda diakritik), dan Pada (tanda baca).

Berikut merupakan tabel huruf induk aksara jawa yang terdiri dari Aksara Nglegena (tercetak hitam) dan Aksara Pasangannya (tercetak merah) seperti yang telah ditetapkan di Unicode.



Keseluruhan aksara disebut aksara Nglegena, kemudian aksara-aksara nglegena pun dibagi lagi menjadi aksara murda dan mahaprana. Bahasa Jawa standar dapat ditulis dengan dua puluh buah huruf saja (di tabel berwarna kuning). sedangkan untuk menulis bahasa jawa kuna atau bahasa Sansekerta keseluruhan set aksara digunakan.

Tabel diatas mengikuti susunan abjad sesuai pengaturan Sansekerta Panini, sehingga susunannya sama dengan aksara-aksara di India. Sedangkan secara tradisional Aksara Jawa standar tersusun sebagai prosa: /ha na ca ra ka/, /da ta sa wa la/, /pa dha ja ya nya/, /ma ga ba tha nga/.

Menurut legenda, Aksara Jawa diciptakan oleh Ajisaka, seperti yang dikutip dari Serat Ajisaka. Prosa ‘hanacaraka’ tersebut tercipta dari cerita pertarungan kedua abdinya yaitu Dora dan Sembada karena sebuah perselisihan yang akhirnya keduanya bertarung sampai keduanya gugur.

Secara ilmiah, aksara jawa (dan bali) yang sekarang merupakan transformasi lanjutan dari aksara kawi dengan tetap mempertahankan ortografinya. Bentuknya muncul sekitar abad ke-17 dan tidak berubah hingga sekarang, namun hanya dibuatkan pembakuan-pembakuan penulisan.

Pangram ‘Hanacaraka’ sendiri diperkenalkan setelah islam masuk ke jawa, kurang lebih di masa Kesultanan Demak hingga Pajang akhir. Prosa ini digunakan untuk menggantikan susunan alfabet yang sebelumnya yang memuat seluruh alfabet dikarenakan bahasa jawa standar hanya memerlukan 20 buah huruf dasar saja. Pada masa perkembangan islam itu bahasa sansekerta sudah tidak digunakan dan pengaruh hindu-buddha pun sudah mulai hilang sehingga aksara murda dan mahaprana tidak digunakan dalam penulisan yang umum lagi. Pada masa ini juga disusun aksara-aksara rekaan untuk mendukung penulisan fonem asing terutama bahasa arab.

Pada dasarnya aksara rekaan adalah aksara dasar yang dibubuhi tanda cecak telu. Berikut adalah daftarnya:

Aksara Rekaan untuk bunyi arab dan bentuk pasangannya

Aksara Rekaan untuk bunyi-bunyi bahasa Cina
Pada dasarnya aksara-aksara ini adalah bentuk gabungan-gabungan huruf. Di Unicode, mereka tidak berdiri sendiri sebagai sebuah kesatuan huruf.
Aksara Swara (Huruf Vokal)

Sandhangan Aksara Jawa
Sumber: itsjustmitos.blogspot.com

Tanda Baca

Sumber: kampoengdjava.blogspot.com
Angka Aksara Jawa
Sumber: https://hidupsimpel.com/aksara-jawa/

<<Artikel ini masih dalam pengembangan>>

Referensi:
http://omniglot.com/writing/javanese.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Jawa

1 komentar:

  1. Makasih min infonya,

    Mau berbagi info juga ni, kalau mau menangin hadiah cuma jawab kuis bisa klik Kuis Berhadiah Uang Tunai. Pendaftaran Gratis, bisa bawa pulang hadiah beneran lho. Kuy cek!

    Oh ya,
    Ditunggu kunjungan baliknya ke tulisan blog terbaru aku ya.
    Cek :
    - Belajar Aksara Jawa Lengkap dengan Tips
    -
    Benarkah FIFA Sepakat Piala Dunia U 20 2023 di Indonesia?


    Salam kenal ya dari Mili ^_^

    BalasHapus