Rabu, 07 November 2018

PERBANDINGAN ROMANISASI BAHASA ARAB DALAM KAIDAH BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS



{MAKALAH}

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Nilai Plagirism Checker sebagai syarat kelulusan Pelatihan ICT 2018

Oleh
RIDWAN MAULANA
1162040096










BANDUNG
2018 M/1439 H


KATA PENGANTAR


Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memudahkan hamba-Nya dalam menyusun makalah ini. Tak lupa pula shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Pelatihan ICT untuk Plagiarism Checker, yang didalamnya memuat materi "Perbandingan Romanisasi Bahasa Arab dalam Kaidah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris”.
Makalah ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun tetap saja akan terdapat banyak kekurangan didalam makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan dalam pengembangan makalah ini dimasa mendatang.

Bandung, 12 November 2018

Penulis


DAFTAR ISI



Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Rumusan Masalah 1
1.3.Tujuan Penulisan 1
BAB II. PEMBAHASAN 2
2.1.Sistem Alih-Aksara 2
2.2.Alasan Penggunaan Transliterasi, Tujuan, dan Manfaatnya 2
2.3.Perbandingan Kaidah Transliterasi 3
2.4.Contoh Perbandingan Transliterasi Kosakata dan Ungkapan 5
BAB III. PENUTUP 7
3.1.Kesimpulan 7
3.2.Saran 7
REFERENSI 8


DAFTAR TABEL



 


BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang

Bahasa Arab merupakan bahasa yang penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Segala acuan praktik dan ajaran agama Islam semuanya bersumber kepada naskah-naskah berbahasa Arab sebagaimana di tanah Arablah agama Islam mula-mula diturunkan. Selain itu bahasa Arab digunakan dalam ritual-ritual ibadah dan doa bagi umat Islam. Setelah agama Islam tersebar ke seluruh dunia, posisi bahasa Arab dalam praktik ritual keagamaan tidak tergantikan dengan bahasa lokal penganutnya. Malahan tradisi penggunaan bahasa Arab berakulturasi dengan penggunaan bahasa setempat, karena umat muslim diajarkan untuk mengucap doa dan ungkapan baik dengan bahasa Arab. Umat muslim dengan beragam latar belakang bahasa yang berbeda secara fonologis dan ortografis menyesuaikan bahasa Arab melalui metode alihaksara agar bahasa & istilah-istilah Arab mudah diakuisisi namun struktur perhurufnya tetap. Tidak semua bahasa memiliki kesamaan sistem romanisasi terhadap suatu bahasa lain walaupun menggunakan aksara yang sama. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang menggunakan sistem tulisan latin memiliki sistem transliterasi yang berbeda terkait dengan sistem fonologis dan ortografis yang berbeda pula.  

1.2.Rumusan Masalah

1.2.1.      Bagaimana yang dimaksud dengan proses me-latin-kan suatu tulisan?
1.2.2.      Bagaimanakah proses tersebut terjadi?
1.2.3.      Apa tujuan dan manfaat transliterasi?
1.2.4.      Bagaimanakah sistem transliterasi Indonesia terhadap bahasa Arab?
1.2.5.      Bagaimanakah sistem transliterasi Inggris terhadap bahasa Arab?

1.3.Tujuan

Untuk mengetahui apa itu sistem alih-aksara, bagaimana prosesnya, apa manfaatnya, dan bagaimana perbedaan penerapannya dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Sistem Alih-aksara

Ada banyak kata yang dapat menggambarkan proses penyalinan/penulisan suatu tulisan dari alfabet yang satu kepada alfabet lainnya yaitu antara lain alih-aksara, transliterasi, romanisasi, dan transkripsi.
Alih-aksara dan transliterasi adalah besinonim. Secara etimologis, kata “transliterasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu transliteration, sebuah kata benda yang berasal dari kata kerja transliterate yang maknanya “to write a word or letter in a different alphabet” atau “menuliskan sebuah kata atau huruf dengan alfabet yang berbeda” (Cambridge Advanced Learners' Dictionary Third Edition, 2008). Kata transliteration yang telah diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi transliterasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia V berarti penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Definisi ini bersinonim dengan definisi “alihaksara”.
Istilah terkhusus untuk transliterasi dari suatu sistem tulisan (abjad) ke abjad Latin dinamakan dengan Romanisasi. Bahasa-bahasa di Asia yang bermacam-macam aksaranya kebanyakan mempunyai standar romanisasi tersendiri seperti bahasa Sansekerta, Mandarin, Korea dan Jepang.
Istilah lain yang juga dapat menggambarkan cara penulisan suatu bahasa kedalam aksara asing disebut juga transkripsi, yaitu penyalinan tulisan dari suatu aksara ke aksara lain dengan mempertahankan aspek pelafalannya namun diikuti penyesuaian kaidah ejaan bahasa target (Halpern, 2006).

2.2. Alasan Penggunaan Transliterasi, Tujuan, dan Manfaatnya

Di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, membaca, memahami, dan melafalkan doa-doa berbahasa Arab adalah suatu kebutuhan, namun sebagian besar masyarakat Indonesia masih buta huruf Al-Quran (IIA, 2012 dalam Fauzan, 2017). Hal serupa pun pasti terjadi pada umat muslim non-Arab lainnya, oleh karena itu dilakukanlah proses transliterasi untuk mempermudah pembacaan naskah-naskah Islami.
Romanisasi bahasa Arab tidak hanya dilakukan oleh orang non-Arab saja, orang Arab pun melakukannya dengan berbagai alasan. Sebagai contoh adalah sebuah observasi dari Universitas Yordania yang menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Arab dengan tulisan Latin oleh mahasiswanya didasari berbagai alasan seperti asumsi bahwa tulisan Latin lebih cepat diketik daripada tulisan Arab, asumsi bahwa bahasa Inggris sebagai bahasa IT maka menggunakan romanisasi akan memberi kesan tersendiri, adapun yang lain beralasan bahwa perangkatnya tidak mendukung sistem teks Arab (Hamdan, 2017). Dengan penjelasan diatas telah dapat disimpulkan bahwa sistem romanisasi bahasa Arab yang dilakukan oleh para mahasiswa Yordania didasarkan pada kaidah kebahasaan bahasa Inggris, yaitu pertimbangan padanan pelafalan huruf (pronunciation).
Sampai saat ini belum ada pedoman yang dapat menggambarkan bunyi huruf Arab ke dalam huruf Latin (Beeston, 1970 dalam Fauzan, 2017) dikarenakan setiap huruf dari kedua alfabet tersebut memiliki kaidah pelafalan sendiri yang tidak serupa dalam beberapa hal. Oleh karena itu banyak kaidah yang disusun oleh berbagai lembaga untuk menunjang kebutuhannya masing-masing (Abdulraheem & Adegoke, 2017). Sistem romanisasi bahasa Arab seperti Arabizi yang digunakan oleh masyarakat Arab di sosial media bahkan tak terstandarisasi dan berkembang di masyarakat begitu saja (May & Rey, 2014).

2.3. Perbandingan kaidah transliterasi

Penulis mengambil masing-masing sepasang sampel untuk dibandingkan, yaitu Kaidah transliterasi standar SKB Kementerian Agama & Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987, dan varian tidak bakunya, dan juga kaidah transliterasi American Library Association/Library of Congress tahun 1997 dan variasi tidak bakunya.
Tabel 1. Perandingan Transliterasi Huruf
No.
Huruf Arab
Transliterasi
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
SKB Menag & Mendikbud RI (1987)
Lainnya/tidak baku
Library of Congress (1997)
Lainnya/tidak baku
1.
ا
-
-
-
-
2.
ب
b
b
b
b
3.
ت
t
t
t
t
4.
ث
ts
th
th
5.
ج
j
j
j
j g
6.
ح
h, ch
h
7.
خ
kh
kh
kh
kh
8.
د
d
d
d
d
9.
ذ
ż
dz
dh
dh th
10.
ر
r
r
r
r
11.
ز
z
z
z
z
12.
س
s
s
s
s
13.
ش
sy
sy
sh
sh
14.
ص
sh
s
15.
ض
dh dl
d
16.
ط
th, tl
t
17.
ظ
zh, zl
z
18.
ع
19.
غ
g
gh
gh
gh
20.
ف
f
f
f
f
21.
ق
q
q
q
q
22.
ك
k
k
k
k
24.
ل
l
l
l
l
25.
م
m
m
m
m
26.
ن
n
n
n
n
27.
و
w
w
w
w
28.
ه
h
h
h
h
29.
ء
-
-
-
-
30.
ي
y
y
y
y
31
ة
t
t, h
h, t
h,t,  -
Dari tabel dapat dilihat bahwasannya ragam transliterasi tidak baku pada kaidah bahasa Inggris agaknya terilhami oleh ragam variasi yang standar. Namun karena kesulitan menggunakan tanda diakritik, maka bentuk huruf disederhanakan.  Berbeda dengan ragam variasi tidak baku di Indonesia yang kemungkinan lebih dulu muncul daripada ragam standarnya. Ragam variasi tidak standar bisa berupa macam-macam dan tidak selalu konsisten, terutama romanisasi dengan kaidah bahasa Inggris (Khafaji & Taher, 2015).
Tabel 2. Perbandingan Transliterasi Tanda Baca & Bunyi Vokal
No.
Huruf Arab
Transliterasi
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
SKB Menag & Mendikbud RI (1987)
Lainnya/tidak baku
Library of Congress (1997)
Lainnya/tidak baku
1.
َ
a
a
a
a, e
2.
ِ
i
i
i
i
3.
ُ
u
u
u
u, o
4.
َا
ā
aa
ā
aa
5.
ِي
ī
ii
ī
ee
6.
ُو
ū
uu
ū
oo
7.
ّ




8.
ْ




9.
َ ي
ai
ai
ay
ay
10.
َ و
au
au
aw
aw

2.4. Contoh Perbandingan Transliterasi Kosakata dan Ungkapan

Terkadang kosakata-kosakata Bahasa Arab telah diserap ke dalam bahasa Indonesia sehingga bentuknya telah dibakukan. Walaupun begitu, dasar penyerapan kosakata tersebut juga mengacu pada standar transliterasi terlebih dahulu. Variasi terlihat manakala terdapat kosakata-kosakata tidak baku karena menggunakan sistem transkripsi yang lain.
Tabel 3. Contoh Perbandingan Transliterasi Kosakata dan Ungkapan
Arab
Indonesia
Inggris
صلاة
Salat, Shalat, Sholat
Salah
صوم
Shaum
Sawm
شريعة
Syari’ah
Sharia
دعا
Du’a, doa (diserap)
Dua
شهادة
Syahadat
Shahada
زكوة
Zakat
Zakah
توحيد
Tauhid
Tawheed
شكور
Syukur
Shukoor
صورة
Surat, Surah
Sura, Surah
آية
Ayat
Ayah, ayat
الٓمٓ
Alif Lām Mīm
Alif Laam Meem
يٰسٓ
 Yāsīn, Yaasiin, Yasin
Yāsīn, Yaa-seen
محمد
Muhammad, Mochammad
Muhammed, Mohammed
حديث
Hadits
Hadith
إنشاء الله
Insyāallāh, Insyaallah
InshaaAllah
ماشآء الله
Māsyāallāh, Masyaallah
Maashaallah
أستغفر الله
Astaghfirullāh, Astaghfirullah
Astaghfirullah
الحمد لله
Alḥamdulillāh, Alhamdulillah
Alhamdulillah
Dari contoh dapat dilihat bahwa penggunaan ragam transliterasi tidak baku umum digunakan sehari-hari, sedangkan ragam variasi yang standar digunakan untuk tujuan keilmuan/saintifik dan transliterasi kitab suci Al-Quran.
Dalam penggunaannya, transliterasi terhadap Al-Quran diperbolehkan asalkan nash aslinya tetap tertera, dipertahankan, dan tetap menjadi yang utama. Penggunaan transliterasi untuk keperluan ini hanya untuk memudahkan/menjadi petunjuk padanan cara membaca, bukan untuk menggantikan teks aslinya (Chotib, 2017).



BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan

Penggunaan sistem transliterasi digunakan untuk memudahkan upaya baca tulis terhadap teks-teks asing khususnya teks/naskah-naskah berbahasa Arab dan kitab suci Al-Quran bagi umat muslim. Umat muslim dengan beragam latar belakang budaya dan bahasa menggunakan transliterasi/romanisasi bahasa Arab sebagaimana mereka terus mengucapkan doa-doa dalam bahasa tersebut. Beragam lembaga telah menyusun pedoman untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing sesuai dengan kaidah bahasa yang bersangkutan (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris). Perbedaan yang ada antara suatu kaidah dengan kaidah lainnya didasarkan pada aspek kebahasaan yang bersangkutan, yang secara umum adalah hal yang wajar.

3.2.Saran

Dalam makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan dalam segi materi maupun bahasa penyampaian. Diharapkan kritik dan saran yang membangun dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi. Selain itu tak menutup kemungkinan bahwa makalah ini dapat menjadi acuan di masa mendatang.

REFERENSI


Abdulraheem, B., & Adegoke, K. A. (2017). Re-thinking Romanization of Arabic-Islamic Script. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, P-ISSN: 2356-1416, E-ISSN: 2442-9848, 4(1), 22–31.
Chotib, M. (2017). Penerapan Tajwid Transliterasi AI-Qur’an. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Fauzan, N. (2017). Problematika Transliterasi Aksara Arab-Latin: Studi Kasus Buku Panduan Manasik Haji dan Umrah Nur Fauzan Ahmad Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Problematika Transliterasi Aksara Arab-Latin: Studi Kasus Buku Panduan Manasik Haji Dan Umrah, 12(1), 126–136.
Halpern, J. (2006). The Challenges and Pitfalls of Arabic Romanization and Arabization, 1–8.
Hamdan, H. (2017). Attitudes towards Arabic Romanization and Student ’ s Major : Evidence from the University of Jordan, 7(December 2016). https://doi.org/10.24093/awej/vol7no4.30
Khafaji, H. K., & Taher, N. A. (2015). A New Approach to Romanize Arabic Words, 5(12), 94–101.
May, J., & Rey, M. (2014). An Arabizi-English Social Media Statistical Machine Translation System, 1, 329–341.
R.I., K. A. dan K. P. dan K. (1987). Pedoman Transliterasi Arab Latin.
Randal K. Berry (ed.). 1997. (ALA-LC Romanization Tables: Transliteration Schemes for Non-Roman Scripts. Library of Congress, http://lcweb.loc.gov/catdir/cpso/roman.html).
Cambridge Advanced Learners' Dictionary Third Edition. (2008). Cambridge, England, United Kingdom.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar