Senin, 11 Februari 2019

Peribahasa Nusantara: 50 Peribahasa Makassar

PERIBAHASA NUSANTARA
50 Peribahasa Bahasa Makassar


Ridwan Maulana
Proyek Literasi Nusantara 2019

Peribahasa merupakan kalimat atau kelompok perkataan yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan suatu maksud tertentu; termasuk juga ungkapan, bidal, dan perumpamaan (Nurhayati, 2003). Istilah “Peribahasa” yang dipadankan dengan proverbs dalam bahasa Inggris pada bahasa-bahasa nusantara nyatanya mencakup cakupan yang lebih luas dari sekedar proverbs itu sendiri, melainkan juga mencakup ungkapan, perumpamaan atau idiom (Hakim, 1995).
Lima puluh peribahasa Bahasa Makassar berikut adalah sampel peribahasa yang ditulis dan diterjemahkan ulang dan dialihaksarakan kedalam aksara Lontara toa dan Lontara baru, dikutip dari e-book “Peribahasa Makassar” oleh Zainuddin Hakim dari Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1995.

Lihat versi cetak 50 Peribahasa Makassar 



1. Tena nalari tamparanga
Terjemah   : “laut tidak akan lari”
Makna         : tidak perlu tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu, harus tenang namun mantap.

2. Teako nararangi allo mange jama-jamannu
Terjemah   : “janganlah terkena sinar matahari jikalau pergi ke tempat kerjamu”
Makna         : tidak perlu tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu, harus tenang namun mantap.

3. Kamai jeknek ri lekok paccok
Terjemah   : “bagaikan air di daun talas”
Makna         : kedudukannya goyah.

4. Kualleangi tallanga na toalia
Terjemah   : “lebih baik tenggelam daripada surut kembali”
Makna         : pantang mundur dari perjuangan sebelum mencapai cita-cita.

5. Kamai caccak naipika pallanga lompo
Terjemah   : “bagaikan cecak yang terjepit balok besar”
Makna         : seseorang yang tak dapat bergerak/berbuat apa-apa atau menyangkal semua tuduhan yang telah dipaparkan buktinya; orang yag tak mampu bicara karena ketakutan.

6. Uru-urunaji nasengge, senggei pole sengge tassikali-kalimami
Terjemah   : “hanya awalnya saja rajin, tapi lama kelamaan hanya sekali-sekali saja”
Makna         : sindiran kepada orang yang cepat bosan dalam bekerja.

7. La nupassangkammaji kau onde-onde jama-jamanga
Terjemah   : “engkau menyamakan kue onde-onde pekerjaan ini”
Makna         : Sindiran kepada orang yag selalu menganggap remeh dan enteng suatu pekerjaan padahal pada akhirnya tidak ada yang selesai.

8. Olok-oloka lagi na niak tonja paccena
Terjemah   : “sedangkan hewan punya rasa iba”
Makna         : sindiran kepada orang yang tak punya rasa iba kepada sesama manusia, terutama kepada anak dan sanak saudara.

9. Lamung-lamungna taua najagai nalamung-lamunna niak tonja na tanajampangia
Terjemah   : “tanaman orang yang dipelihara, sedangkan tanamannya sendiri ditelantarkan”
Makna         : orang yang menelantarkan anak dan keluarganya namun malah mengurusi anak dan keluarga orang lain.

10. Lalang dolangapi naerok ingak, basapi naerok appayung
Terjemah   : “nanti ditengah pelayaran baru mau ingat (tobat), sudah basah baru mau mencari payung”
Makna         : terlambat bertobat, terlambat berbuat kebajikan, sudah sekarat baru mau beriman.

11. Kamma tongi tau anngukirika ri jekneka
Terjemah   : “seperti orang menulis diatas air”
Makna         : melakukan perbuatan yang tak bermanfaan lagi sia-sia; memberi nasihat kepada orang yang tak membutuhkannya.

12. Jekneka cinik ia tonja nanaik ia tonja nanaung
Terjemah   : “lihatlah air, ada saatnya pasang, ada saatnya surut”
Makna         : keadaan hidup yang silih berganti susah senang adalah bagian kehidupan yang harus diperhatikan.

13. Napiraknyuki pole bebena
Terjemah   : “dia mencuci muka dengan air liurnya”
Makna         : orang yang berusaha menutupi kesalahannya tapi malah semakin menambah malu dan memperbesar kesalahannya.

14. Tappukmi urak-urak kallonga appote-pote natanapinraya gauk-gaukna
Terjemah   : “sudah putus urat leher berteriak-teriak, tetapi tetap tak mengubah tingkah lakunya”
Makna         : tidak mau menerima pelajaran atau nasihat.

15. Pammappakna ciduka pammokkolinna taranga
Terjemah   : “pemotongnya yang runcing, penumpulnya yang tajam”
Makna         : memberi kebebasan seluas-luasnya kepada seseorang dalam hal tertentu.

16. I lalangi basa i lalangi tongi kalotorok
Terjemah   : “didalam basah, didalam pula kering”
Makna         : rajin dan giat bekerja, tidak mengenal lelah.

17. Panne alle cinik ri pamantanganna biasa tonji antu sigentok-gentok
Terjemah   : “perhatikanlah piring di tempatnya sering pula berbenturan”
Makna         : bagaimanapun rukunnya sebuah pasangan suami istri, suatu waktu akan muncul juga perselisihan sebagai fase hidup.

18. La tommo akjekneka basa
Terjemah   : “hanya orang yang mandi saja yang basah”
Makna         : jangan melibatkan orang lain yang tak berkepentingan atau tak tahu menahu persoalan yang kita hadapi.

19. Sipaccinikang lomo-lomo tasipaccinikang sukkarak
Terjemah   : “saling memperlihatkan kemudahan dan tidak saling membawa kesulitan”
Makna         : saling membantu dalam mencapai kemajuan, saling mempermudah urusan dan tidak saling menghalangi.

20. Angulummi naung batu lompoa nanggulung naik batu-batu cakdia
Terjemah   : “batu besar sudah bergulir kebawah, sedangkan batu kecil bergulir keatas”
Makna         : orang-orang berpangkat dan berpengaruh telah kehilangan wibawa dan pengaruhnya, sementara orang kecil (karena suatu hal) muncul ke permukaan.

21. Sangkontu sanrapang tongi miong tukguruka anakna
Terjemah   : “bagaikan kucing yang jatuh anaknya”
Makna         : orang yang kebingungan didalam menghadapi persoalan, tidak tahu harus berbuat bagaimana.

22. Tau amminawang ri arusuk bannyang, kerema e arusuka kere tongi mae
Terjemah   : “orang yang ikut pada arus deras, kemana arus mengalir kesitu pun ia ikut”
Makna         : dikatakan pada orang yang tak berpendirian teguh, hanya hanyut dan mengikuti arus yang ada.

23. Tau akrasa malaekak
Terjemah   : “orang berbau malaikat”
Makna         : dikatakan kepada orang yang memakai wangi-wangian.

24. Kamai jeknek ri lekok paccok
Terjemah   : “bagaikan air di daun talas”
Makna         : kedudukannya goyah.

25. Jangan lekleng anrikbak tannga banngi
Terjemah   : “ayam hitam terbang tengah malam”
Makna         : masalah/perkara yang tidak jelas dan tak dapat didukung dengan bukti sedikitpun.

26. Ammotereki bosia naik pole ri langika
Terjemah   : “hujan kembali lagi ke langit”
Makna         : keadaan sudah berbalik, orang kaya meminta kepada orang miskin; orang pintar meminta nasihat pada orang bodoh.

27. Sangkamma tongi darek nipeppeka
Terjemah   : “seperti kera yang habis dipukul”
Makna         : bungkam, diam tidak mau bicara.

28. Golla pokokna, kaluku tanngana, paria cappakna
Terjemah   : “Gula awalnya, kelapa pertengahannya, peria ujungnya”
Makna         : pergaulan yang mulanya sangat erat, namun lama kelamaan jadi renggang dan akhirnya bermusuhan.

29. Kamma tongi jabirik lekbak sissilia
Terjemah   : “bagaikan ikan mujair yang disisiki”
Makna         : dikatakan kepada orang yang pakaiannya acak-acakan, tidak tahu merawat diri.

30. Tau pakbambangan cerak
Terjemah   : “Orang yang panas darah”
Makna         : pemarah, orang yang mudah marah dalam hal yang tidak wajar.

31. Sangkontu sanrapang tongi darek nisarea bunga
Terjemah   : “seperti monyet yang dihadiahi bunga”
Makna         : (Sind.) orang yang tak tahu menghargai barang yang bagus/mahal, orang yang tak menghargai jasa baik orang lain kepadanya.

32. Sangkamma tongi jangang-jangang jakbaka
Terjemah   : “bagai burung didalam sangkar”
Makna         : seseorang yang selalu merasa terbelenggu dengan keadaan, terus gelisah dan tidak tentram terhadap apa yang diterimanya.

33. Kontu bosi tukguruk naung ri kassika
Terjemah   : “bagai hujan yang turun menimpa pasir”
Makna         : berbuat baik kepada orang yang tak tahu balas budi; menasihati orang yang tak memerlukan nasihat seperti itu.

34. Lekbak lokokmi atingku, lekbak panrakmi nyawaku
Terjemah   : “hatiku telah luka, perasaanku telah remuk”
Makna         : sakit hati yang tak mungkin disembuhkan, kekecewaan yang sangat mendalam.

35. Kammai anging ammirik nyawana
Terjemah   : “bagaikan angin yang berhembus hatinya”
Makna         : orang yang selalu berubah-ubah sifat dan wataknya, kadang baik, kadang tidak baik.

36. Kontui jeknek simata massolonna
Terjemah   : “bagaikan air yang selalu mengalir”
Makna         : dikatakan pada orang yang selalu menolong orang lain yang sedang kesulitan.

37. Kalenna attarattuk na taua napiani
Terjemah   : “dia yang kentut, orang lain yang dituduh”
Makna         : dikatakan kepada orang yang melakukan kejahatan, namun menuduh orang lain dan tidak berani bertanggungjawab.

38. Tena annuk tena garese
Terjemah   : “tidak ada suara”
Makna         : dikatakan pada seseorang yang melakukan suatu kegiatan dengan tiba-tiba tanpa memberitahu, terutama kepada keluarga dekat.

39. Takkulleai nitakgalak taun-taunna
Terjemah   : “tidak dapat ditangkap bayangannya”
Makna         : dikatakan kepada orang yang pandai mencari alasan, pandai bicara, namun kata-katanya belum tentu benar.

40. Punna tena pangaliknu anngirang-inrangko panngalik na niak nupake-pake
Terjemah   : “jika kau tak memiliki rasa malu, pinjamlah supaya ada yang kau manfaatkan”
Makna         : dikatakan kepada orang yang tak mau membela/mempertahankan kehormatan diri atau keluarganya dari gangguan orag lain.

41. Sangkamma tau tena niassengi passolongang jeknekna
Terjemah   : “seperti orang yang tidak diketahui aliran airnya”
Makna         : (sind.) orang yang bertingkah seperti orang baik-baik padahal memiliki rencana jahat; orang rendahan yang bertingkah seperti kalangan atas.

42. Niak tonja antu paccena punna pacce naekbak lading
Terjemah   : “ada juga pedihnya, tetapi pedih karena teriris pisau”
Makna         : dikatakan kepada orang yang tak mempunyai rasa belas kasihan terhadap penderitaan atau musibah yang menimpa orang lain.

43. Takkulleai nitakgalak taun-taunna
Terjemah   : “tidak dapat ditangkap bayangannya”
Makna         : dikatakan kepada orang yang pandai mencari alasan, pandai bicara, namun kata-katanya belum tentu benar.

44. Bajik birittana tasambajik rupanna gauka
Terjemah   : “indah berita tapi tidak seindah buktinya”
Makna         : kadang berita yang orang katakan telah ditambah-tambah dari kenyataan yang sebenarnya.

45. Namanna antu kaluwaraya punna nionjok anngokkok tonji
Terjemah   : “semut saja kalau diinjak pasti menggigit”
Makna         : serendah-rendahnya orang, apabila terlalu dihina pasti melawan juga.

46. Tau mallak ri taung-taunna
Terjemah   : “orang yang takut kepada bayangannya”
Makna         : hal-hal yang dapat memperburuk situasi atau dapat membuat kemarahan memuncak.

47. Taenamo nassengangi kalenna, alloa naparek banngi, banngia naparek allo
Terjemah   : “sudah tidak tahu lagi dirinya, siang dianggapnya malam, malam dijadikannya siang”
Makna         : dikatakan kepada orang yang sibuk atau giat bekerja tanpa memperhatikan istirahat dan kemampuan fisiknya.

48. Kammai batu panggaluguna kuakluk naung
Terjemah   : “bagai batu rasanya kutelan turun”
Makna         : menerima musibah dengan sabar walaupun terasa sangat menyakitkan.

49. Ranrang tappauk kusambungi, sombalak kekkek kutampeng ri makminasaku mannyombali mateknea
Terjemah   : “tali yang putus ku sambung, layar yang robek kutambal karena ku ingin melayari kebahagiaan”
Makna         : teguh dalam pendirian dan tegar dalam cita-cita guna mewujudkan kebahagiaan dan ketenangan hidup.

50. Appikru naiki ri langika
Terjemah   : “meludah keatas langit”
Makna         : ingin mencelakakan orang yang di atas (penguasa) namun yang hancur adalah dirinya sendiri; ingin melemparkan kesalahannya kepada orang lain namun malah dirinya sendiri yang bertambah celaka.

Pustaka
Nurhayati, Tri Kurnia (2003). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dengan Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta: Penerbit Eska Media.
Hakim, Zainuddin. (1995). Peribahasa Makassar. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


Jika mendapati kesalahan penulisan kalimat, baik bentuk bunyi peribahasa, bentuk alihaksara, terjemahan, dan makna dari peribahasa-peribahasa tersebut harap menghubungi penulis untuk usulan perbaikan.

65 komentar:

  1. Apa arti dari kontui palak lima na dongkok lima

    BalasHapus
  2. wow indonesia kaya akan literasi ya

    BalasHapus
  3. Apa arti dari kammai pepek akrinra nitinbai jeknek

    Please...jawab cepat🙏🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti api menyala langsung d siram air

      Hapus
    2. Perilaku marah/emosi yg surut/reda seketika..

      Hapus
    3. seperti api yang menyala di timbah air

      Hapus
    4. Seperti Api berkobar yang di tumpahkan Air

      Hapus
  4. Apa arti Rappo Gagga ni balasa paria

    BalasHapus
  5. Apa artiCella bambang,biralle Tunu.

    BalasHapus
  6. apa arti kuntui unti ta'banganna memang

    BalasHapus
  7. Klo attoli pammaja apa artinya

    BalasHapus
  8. Klo arti kamma tongi lamasa artinya

    BalasHapus
  9. Arti dari kamma tongi balao lammasak

    BalasHapus
  10. apa arti dan makna

    sa kacci kacci rupana
    kamma maminicinik datok datok rupana
    mana bulu tumbangji
    lompoangi paccalaka naia bentenya

    BalasHapus
  11. Apabila suami istri sepadan dan serasi,peribahasanya

    BalasHapus
  12. Makna peribahasa makassar bulaeng tau

    BalasHapus
  13. Apa lanjutan kamma tongi bilang sampulo..
    .
    Dan ruang kayu sapi nikana si....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamma tongi bulang sampulo angngappa

      Hapus
  14. Jai tau pannangkala rigalunn,artinya

    BalasHapus
  15. Apa battuanna Ranca lima,
    Mate akkala siagan
    Kodi bawa
    mohon di jawab daenggggg

    BalasHapus
  16. Apabila sindiran kepada orang yang tidak sungguh sungguh bekerja dan kelihatan loyo

    BalasHapus
  17. apa artinya kamma tongi Tedong tunuang
    mohon jawabannya?

    BalasHapus
  18. Apa arti dari kamma tongi gallang gallang cipuruk

    BalasHapus
  19. Apa arti makassar nya rajin pangkal panfai

    BalasHapus
  20. Naparampeiak tekne lanri bajikna gaukna tena nalekbak napakrisi tau Toana, tolong artinya

    BalasHapus
  21. Arti Balao lammasak dan jarang ammekdak

    BalasHapus
  22. Apa bahasa Makassar nya berniaga di ujung lidah

    BalasHapus
  23. Apa arti kammai jeknek ri katowang

    BalasHapus
  24. Apa artinya pilaK ri cinik pilak bellai

    BalasHapus
  25. Apa peribahasanya kalau orang yang masuk di rumah tanpa pamit

    BalasHapus
  26. Apa arti dari kakbilikki tandruka

    BalasHapus
  27. Apa arti dari lompokonaiko nanu balasaka te'ne

    BalasHapus
  28. Apa arti dan maknanya : tau tangase a'rupa tau

    BalasHapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  30. Apa arti dari kamma tongi miong akbeserek buku jukuka

    BalasHapus
  31. apa arti manre dongi tai tedong

    BalasHapus
  32. apa arti peribahasa Lompo golo

    BalasHapus